Diskominfo Apresiasi AWDI Jatim Dan Siap Bersinergi.
Surabaya,Radarhukumpos.com - Menuju insan Jurnalis atau Wartawan yang mandiri, sejahtera dan independen adalah komitmen Asosiasi Wartawan Demokrasi Indonesia (AWDI).
Maka, AWDI pun bertekad mengawal Undang-undang Pers guna mewujudkan pilar Negara yang Kokoh dan solid dalam bingkai nasionalisme yang bermartabat dan beragama menjadi cita-cita dari AWDI.
Berangkat akan semangat tersebut, pengurus AWDI Jatim melakukan Audensi dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur, Senin (26/7/2021), sebelumnya telah mengajukan permohonan ditujukan kepada Gubernur Jawa Timur.
Dalam beraudiensi itu, Kepala Bidang Informasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Timur, Edi Supaji mengapresiasi hadirnya AWDI Jatim sebagai wabah organisasi Pers yang bisa membangun komunikasi publik sehingga mampu mencetak karakter hingga SDM yang mumpungi bagi jurnalis.
Edi Supaji merasa pas bertemu dengan komunitas wartawan yaitu AWDI, karena memang hal ini adalah bagian tugasnya dan sudah terbiasa bertatap muka dengan wartawan baik di kantor maupun dilapangan.
Dalam pertemuan audensi tersebut lebih satu jam, namun berjalan akrab, Edi Supadji merasa senang bertemu kawan sejalan berdiskusi seputar informasi publik. Dalam diskusi itu, Edi tak sendiri namun didampingi stafnya yakni Putut merupakan mantan wartawan sehingga diskusi tentang karakter hingga SDM wartawan sama-sama memahami.
"Kami mengapresiasi serta mendukung apa yang menjadi keinginan dari cita-cita AWDI untuk mencetak karakter wartawan yang bermartabat dan berkompeten," kata Edi pada sesi diskusi itu.
Pihaknya sepaham akan AWDI yang merupakan organisasi turut mengawal amanat UU Pers guna mewujudkan pilar Negara yang Kokoh dan solid yang telah melekat pada Jurnalis/wartawan.
Untuk itu, ia telah mendukung program dari AWDI Jatim untuk membangun jatidiri Bangsa dan masyarakat atas dasar Demokrasi dalam pembinaan terhadap Jurnalis.
"Kami akan sinergikan dengan program yang ada pada kita untuk bermitra termasuk dengan AWDI Jatim ini. Kami berterima kasih atas jalinan komunikasi yang baik sebagai mitra kami dengan AWDI Jatim," ujar Edi yang akrab dengan kalangan jurnalis ini.
Menurutnya, pihaknya enggan membeda-beda antar organisasi profesi Wartawan atau media yang memiliki satu tujuan yang baik dalam mencerdaskan kehidupan bangsa lewat informasi publik yang terkandung dalam UU Pers.
Edi bersama AWDI Jatim menginginkan terwujudnya Pers sehat dan bermartabat dalam membangun jatidiri bangsa dan masyarakat.
Dalam diskusi tersebut, Ketua AWDI Jatim, Gatot Irawan memaparkan organisasi Pers AWDI Jatim hadir dan sudah terbentuk sekitar 5 bulan di Jatim guna menjadi wadah insan pers yang profesional.
AWDI Jatim hadir dan siap ada ditengah-tengah kawan pers yang benar-benar turut berbenah mengembalikan marwah Pers yang saat ini terkendala oleh lemahnya SDM, Sehingga banyak karakteristik jurnalis yang keluar dari tujuan dan etika pers.
"Kami (AWDI) hadir di Jawa Timur ini telah melakukan evaluasi dan berdiskusi tentang kondisi karakter wartawan yang masih belum paham Profesi Pers sebenarnya. Untuk itu kami berupaya membangun SDM dan karakteristik jurnalistik agar bisa bersama-sama mewujudkan Marwah Pers yang diamanatkan UU Pers yaitu UU 40-1999 tentang Pers termasuk tentang etika Pers yang mengawalnya guna menjadikan insan pers yang bertugas sebagai profesi jurnalistik ini yang profesional," papar Gatot.
Gatot Irawan juga menyampaikan terimakasih atas waktu yang diberikan dan AWDI Jatim siap bermitra dengan pemerintah guna meningkatkan hubungan dan membangun sinergitas dengan bertujuan membangun dan mengembalikan Marwah Pers Profesional dengan melibatkan Dewan Pers maupun LSP Pers.
Sementara Humas AWDI Jatim, A. Munif menyampaikan bahwa banyak pejabat maupun organisasi pers yang belum tahu bahwa sebenarnya AWDI ini hadir sejak 1990-an dibawah pimpinan Shayan Oka.
Munif mengaku Shayan Oka, tokoh salah satu beliau pendiri Dewan Pers, sedangkan di Jawa Timur telah terbentuk tujuh DPC AWDI.
"Kami terus melangkah dan bergerak dengan turut serta membenahi permasalahan kawan-kawan media yang saat ini butuh wadah organisasi yang benar-benar bisa memberikan pemahaman jurnalisme," tandas Munif. (Red)