Perhutani KPH Padangan Segera Membuat 3 Wisata.

Bojonegoro,Radarhukumpos.com - Perum Perhutani Divisi Regional Jatim, Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Padangan Bojonegoro yang semula tidak mempunyai tempat Wisata, namun dibawah ke pemimpinan Administratur (ADM) Wisik Sugiarto, kedepan segera mempunyai 3 tempat Wisata yang dalam satu Kawasan.

 

" Berawal dari KPH Padangan, yang satu satunya KPH di Jatim tidak memiliki tempat wisata, akhirnya kita segera akan membuat Wisata Perintis. Maka dalam 2 hari ini, Tim perancang atau desain dari Drive Jatim datang ke lokasi yang akan dijadikan tempat Wisata tersebut.

Untuk Wisata pertama adalah Jati Monumen, Agrowisata, dan Pasar Cinderamata," tutur Wisik Sugiarto yang didampingi oleh Waka ADM Padangan Norimanudin berada di kantor KPH Padangan, Rabu 22 September 2021 malam.

 

Wisik juga menerangkan, bahwa keunikan Wisata Jati Monumen ini, yaitu ada satu Pohon Kayu Jati yang terbesar diantara Kayu Jati lainnya. Karena Pohon Kayu Jati besar tersebut berdiameter 557 cm, yang ditanam Tahun 1857.

 

Sedangkan Agrowisata akan ada Petik Pepaya Besar California yang diberi nama Gandrung Kates. Selain itu, akan dibangun Pasar Cinderamata dengan menawarkan berbagai bentuk cinderamata Khas  Bojonegoro.

 

" Terkait pendirian 3 tempat Wisata Perintis tersebut diberi nama, yakni "Bosetak" (singkatan dari Desa Boti dan Desa Sekar), yaitu kerjasama Tripatrit dengan KPH Padangan, LMDH dan BUMDes. Adapun untuk Lokasi Hutan Jati Monumen itu terletak di BKPH Kaliaren Barat, RPH Kaliaren, Desa Malingmati, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro, dengan luas 99,5 Ha," tandas Wisik.

 

" Perlu diketahui lokasi menuju ke Hutan Monumen tersebut sangat Eksotik, Khas Hutan Jati Pulau Jawa. Karena jalannya berkelok-kelok dan juga bentang alam yang relatif landai serta beragam jenis tumbuhan dan hewan, menambah lengkap mata rantai kehidupan. Sehingga ke depan sangat cocok di jadikan sebagai tempat Wisata ilmiah," pungkas Wisik Sugiarto.

 

Perlu diketahui, Konon katanya, di masa Kolonial Belanda di Tahun 1857 itu, hamparan Pohon Jati di wilayah KPH Padangan dibatasi/ dipagari dengan Kawat Berduri, yang kemudian oleh penduduk setempat, disebut Hutan Pagar Kawat.

 

Di sekitar daerah ini pula pernah digunakan para Pendekar/Jawara untuk Bersemedi, tempatnya diatas Batu Besar yang terletak di tepi sungai yang mengalir di sepanjang musim.

 

Sampai sekarang diatas Batu Besar tersebut terdapat bekas tubuh manusia yang sedang Bersemedi. Tak jauh dari berdirinya Pohon Jati Besar tersebut terdapat pula sebuah Makam Tua yang dinamakan "Pertapan".

 

Dengan keunikan Alam Wisata baru ini di inisiasi ADM Padangan Wisik Sugiarto, akan menambah ke aneka ragaman wisata yang di miliki Perum Perhutani Divisi Regional Jatim yang dipimpin oleh Karuniawan Purwanto Sanjaya.

 

Sehingga hal ini menjadi Destinasi Wisata baru kepada masyarakat untuk dapat berkunjung atau bisa menikmati Alam Segar dan Sejuk. (BERTUS).