BANJIR MERENDAM WILAYAH SIMO DAN PETEMON SETINGGI 50 CM LEBIH.

 WARGA KECEWA AKAN MASIH TERJADINYA BANJIR .

 

 Sukomanunggal, radarhukumpos.com - Hujan deras dengan intensitas air tinggi yang terjadi pada Senin,(21/02/2022) pada pukul 14:00 wib hingga saat berita ini diturunkan,merendam sejumlah alur jalan utama di wilayah simo kec. Sukomanunggal, di antaranya di jalan kalikundang, simo rukun, jalan raya simo Mulya .Bahkan dari pantauan awak media ini ketinggian air hingga mencapai 40cm. Dan hal ini juga di sebabkan meluapnya air kali simo rukun.kelurahan simo mulyo

 

Tidak hanya di wilayah simo, di beberapa wilayah petemon dan wilayah pasar pacuan kuda yang masuk dalam wilayah kecamatan Sawahan juga terendam air hingga mencapai 50 cm lebih akibat kurang lancarnya saluran selokan di wilayah tersebut .

 

Walaupun berbagai upaya yang telah di lakukan pihak Pemkot Surabaya dalam penanganan banjir di wilayah kota pahlawan ini, namun tak nampak kesungguhan pemerintah kota Surabaya dalam pembenahan saluran air di beberapa kampung kampung permukiman warga .

 

Masyarakat setempat masih saja mengeluhkan keadaan banjir di wilayah tersebut, dikarenakan genangan air yang meluap dari sungai simo rukun lama untuk surut.

 

 

Masyarakat mengharapkan pemerintah kota Surabaya serius dalam melakukan penanganan banjir di musim hujan ini, dan hendaknya dalam melaksanakan pembangunan berbagai saluran air tidak dilakukan asal asalan hingga saat hujan intensitas genangan air yang ada masih saja tidak ada perubahan, bahkan semakin tinggi di bandingkan sebelum adanya perbaikan perbaikan yang telah di lakukan Pemkot Surabaya dalam mengatasi banjir.

 

Masyarakat berharap walikota Surabaya,Eri cahyadi turun langsung melihat fakta kenyataan apa yang di alami masyarakat saat hujan datang agar mengetahui langsung dengan jelas apa yang terjadi saat banjir datang .

 

Beberapa wargapun sempat bersuara kecewa," jaman Bu Risma saat hujan banjir gini ibu masih sempat memantau wilayah wilayah mana yang masih banjir mas, padahal ibu itu walikota perempuan, sekarang sama sekali tak ada pantauan dari walikota baru, paling beliau hanya menerima laporan doang, makanya ga ngerti kalau simo, petemon, pacuan kuda kalau hujan walah banjir kabe malah tinggi rendaman airnya, padahal ya sudah di lakukan pembangunan selokan di mana mana, paling mbangune asal asalan pokok e dadi mas, " ungkap beberapa warga setempat dan yang melintas, yang merasa kecewa saat melintas di jalanan simo rukun karena motornya mogok akibat tingginya banjir yang ada. (Yn)