Ditlantas Polda Jatim Mampu Tekan Pelanggaran dan Kecelakaan Dalam Operasi Patuh Semeru 2024



Surabaya,Radarhukumpos.com - Dengan digelarnya Operasi Patuh Semeru 2024 mulai tanggal 15 hingga 28 Juli 2024 di jajaran Polda Jawa Timur telah selesai dilaksanakan.

Digelarnya Operasi Patuh Semeru 2024 itu yang bertujuan untuk Membangun Budaya Tertib Berlalulintas di tengah Masyarakat, dengan mengutamakan kegiatan Edukatif, Persuasif dan Humanis, maka hal ini membuahkan hasil.

Terbukti dengan adanya Operasi Patuh Semeru 2024 tersebut, jajaran Polda Jawa Timur dapat Menekan Angka Pelanggaran juga Angka Kecelakaan.

Hal itu seperti yang disampaikan oleh Direktur Lalulintas (Dirlantas) Polda Jawa Timur Kombes Pol Komarudin, S.I.K, M.M pada Konferensi Pers di Gedung Direktorat Lalulintas (Ditlantas) Polda Jawa Timur, pada hari Selasa (30/7/2024).

“Angka Kecelakaan dan Pelanggaran Kuantitas jumlahnya bisa kita Tekan,” ungkap Kombes Pol Komarudin, S.I.K, M.M.

Adapun Lima Satuan Wilayah (Satwil) dengan Tingkat Kecelakaan Terendah yakni, Polres Sampang, Polres Pasuruan Kota, Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Polres Probolinggo Kota dan Polres Batu.

Dalam hal ini Dirlantas Polda Jawa Timur mengatakan, dari Data Pelanggaran total keseluruhan Mampu Menekan Pelanggaran sampai dengan 85 Persen, yaitu dari 1.846.000 Pelanggaran di Tahun 2023 menjadi 279.871 di Tahun 2024.

Bahkan Dirlantas Polda Jawa Timur ini menambahkan, bahwa dengan Operasi Patuh Semeru 2024 ini, Keselamatan dan Ketaatan Masyarakat dalam Berlalulintas di Jalan Raya, Khususnya di Wilayah Jawa Timur secara Umum, Cukup Baik dan ada Peningkatan.

Kombes Pol Komarudin, S.I.K, M.M menjelaskan, bahwa Kenaikan tersebut Fluktuatif, setiap hari sesuai Data Laporan dari masing – masing Jajaran Satuan Wilayah (Satwil).

Sementara untuk hal Tingkat Fatalitas Korban Meninggal Dunia (MD) yang awalnya Cukup Tinggi, maka dengan digelarnya Operasi Patuh Semeru 2024 ini, menunjukan Angka Penurunan.

Ditambahkan lagi oleh Dirlantas Polda Jawa Timur, pelaksanaan Operasi Patuh Semeru dalam kurun waktu 14 hari, ada terjadi 662 Kasus Kecelakaan atau dapat Turunkan sebanyak 27 Persen dari pelaksanaan Operasi Patuh di Tahun 2023.

Kemudian dari Korban Meninggal Dunia (MD) tercatat 18 Orang, Turun 67 Persen dibandingkan dengan Tahun 2023, dan Luka Berat (LB) maupun Luka Ringan (LR) terjadi Penurunan sebanyak 21 Persen atau sebanyak 1.012 Orang,

“Iya untuk Angka Pelanggaran maupun Kecelakaan Menurun, dibanding adanya Operasi Patuh Semeru Tahun lalu,” ungkap Kombes Pol Komarudin, S.I.K, M.M.

Adapun Capaian tersebut Kombes Pol Komarudin, S.I.K, M.M mengatakan, bahwa seiring dengan dampak dari Sosialisasi secara intens, yang sering diberikan oleh Polisi.

Tidak hanya di Jalan, namun juga ke Sekolah - sekolah agar memberikan Pemahaman sejak dini di bangku Sekolah, terkait Tertib Berlalulintas.

“Kita Tanamkan Budaya Tertib kepada Masyarakat, karena memang tidak ada satupun Kecelakaan tanpa didahului oleh Pelanggaran,” tegas Kombes Pol Komarudin, S.I.K, M.M.

Dirlantas Polda Jawa Timur mengakui, memang saat ini Polisi menggunakan Gaya - gaya Konvensional, yakni menggunakan Penggelaran Kekuatan Maksimal dalam Menggelar Operasi.

Namun, ke depan Dirlantas Polda Jawa Timur berharap tidak di Gelar Personel pun, Masyarakat sudah Tertib.

“Itu harapan kita bersama dengan tertanamnya Budaya Tertib,” terang Kombes Pol Komarudin, S.I.K, M.M.

Namun Kombes Pol Komarudin, S.I.K, M.M mengakui, bahwa saat ini dalam hal mewujudkan Keamanan, Keselamatan, Ketertiban dan Kelancaran Lalulintas (Kamseltibcarlantas) masih butuh Penggelaran Personel.

Hal itu masih adanya Tingkat Kesadaran Masyarakat untuk berlaku Tertib dalam Berlalulintas masih perlu ditingkatkan.

“Memang masih butuh Penggelaran Personel, kemudian Penindakan terhadap Pelanggar - Pelanggar, itu yang memang masih Konvensional,” tutur Kombes Pol Komarudin, S.I.K, M.M.

Oleh karena itu seluruh jajaran Ditlantas Polda Jawa Timur terus memaksimalkan Edukasi tentang Kamseltibcarlantas bagi Masyarakat agar Tertib dan Patuh Berlalulintas Benar – benar menjadi Budaya.

“Ini semuanya adalah dalam rangka menjamin rasa Aman, Nyaman, kepada Masyarakat ketika Berlalulintas di Jalan,” pungkas Dirlantas Polda Jawa Timur Kombes Pol Komarudin, S.I.K, M.M.


(Red/Staind/Bertus).