Limbah Asap Cerobong PG Gempol Kerep "Resahkan Warga Sekitar"



Mojokerto,Radarhukumpos.com - Setiap musim Giling Pabrik Gula (PG) Gempol Kerep, Kecamatan Gedeg, Mojokerto, Jawa Timur selalu meresahkan Warga Masyarakat sekitar, Mengeluh terkait DEBU Asap Cerobong Pembuangan saat Operasi Produksi Giling Tebu.

Polusinya Butiran Abu Asap Debu Hitam dari hasil Produksi Giling Tebu itu yang keluar dari Cerobong Asap Pabrik Gula Gempol Kerep Melayang Bertaburan menimpa Rumah Warga, Kendaraan dan apa saja benda-benda milik Warga.

Butiran Debu Hitam dan Jelanges (Langes) nampak jelas berhamburan didalam setiap Rumah - rumah Warga, bahkan sampai dikamar tidur, walaupun pintu tertutup.

Warga menduga, Debu Hitam atau Langes itu, adalah sisa Pembakaran dari Limbah Produksi Pabrik Gula, yang di keluarkan melalui Cerobong Asap.

Permasalahan tersebut Timbul setiap Musim Giling Pabrik Gula yang dilakukan oleh Pabrik Gula Gempol Kerep.

Polusi Kotoran Abu Hitam tersebut telah Menyebar ke beberapa Wilayah Desa, di Kecamatan Gedeg, yakni Desa Gempol Kerep dan Desa Gembongan, maupun seputaran Pabrik Gula Gempol Kerep.

Bahkan Ibu Eka, salah satu Warga Desa Gembongan mengaku, bahwa rumahnya terkena imbas dari Cerobong Asap Debu Hitam PG. Gempol Kerep.
 
Bu Eka menambahkan, setiap musim Giling dia dan Warga yang lain selalu menjumpai Debu serta Langes yang berterbangan keluar dari Cerobong Asap Pabrik Gula Gempol Kerep.

Sedangkan setiap sebelum kegiatan Musim Giling PG Gempol Kerep selalu melakukan Sosialisasi dengan Warga sekitar. 

Pihak Perusahaan pun berjanji dan juga Menjamin Warga sekitar tidak akan lagi Kotoran Debu Hitam yang keluar dari Cerobong Asap masuk kerumah-rumah Warga.

"Namun Faktanya, Ternyata sejak Awal Musim Giling bulan Mei 2024 sampai saat ini, Debu Hitam Limbah dari Asap Cerobong PG. Gempol Kerep selalu Mengotori, yaitu masuk ke dalam Rumah - rumah Warga, Atap Mobil, Sepeda Motor hingga Tanaman," kata Bu Eka kepada awak media, pada hari Kamis (1/8/2024) yang lalu.

Bu Eka menambahkan, menyempatkan kepada awak media untuk menunjukkan, tumpukan Debu Hitam dan Langes yang bertebaran di beberapa sudut ruangan bagian dalam rumahnya, termasuk diatas tempat Tidur miliknya.

Warga sangat Kecewa, atas janji pihak Pabrik Gula Gempol Kerep yang tidak menepati ucapan janjinya tersebut. 

Bahkan suami bu Eka berinisiatif untuk mengumpulkan Debu Hitam atau Langes kedalam Kantong Plastik dan Tissue Dapur itu, untuk diserahkan kepada pihak PG. Gempol Kerep.

"Kami membersihkan rumah dari Debu Hitam atau Langes sehari Tiga kali. Kami bersihkan dan dikumpulkan ke dalam Kantong Plastik. Satu Minggu berhasil Saya kumpulkan sebanyak satu Kantong Plastik Tanggung," ujar bu Eka sambil  menunjukkan Kantong Plastik Tanggung penuh dengan Debu Hitam tersebut.

Sementara ke Kecewaan, umpatan dan ke Kesalan Warga tersebut memohon kepada Andi A.S Pimpinan Redaksi beritakisahnyata.com dan Majalah Berita Kisah Nyata yang kebetulan rumahnya sekitar PG. Gempol Kerep.

Andi A.S tak menampik adanya Keluhan Warga, terkait Kotoran Debu Hitam atau Langes yang diduga berasal dari keluar Cerobong Asap PG. Gempol Kerep.

Menurut Andi A.S mengatakan, bahwa pihaknya berkali-kali menyampaikan sejak awal Musim Giling kepada pihak PG. Gempol Kerep terkait Permasalahan Keluhan Warga tentang Limbah Kotoran Debu Hitam itu atau Langes yang keluar dari Cerobong Asap.

Namun jawaban dari pihak Manajemen Pabrik Gula Gempol Kerep menjawab, yakni selalu akan dilakukan Perbaikan, agar tidak ada Kotoran Debu Hitam itu yang masuk ke rumah Warga maupun menimpa Masyarakat sekitar Pabrik Gula Gempol Kerep.

"Fakta dan Kenyataannya hingga kini, di Musim Giling, Kotoran Debu Hitam atau Langes tersebut masih saja bertebaran menimpa Kediaman Tempat Tinggal Rumah Warga dan termasuk di Kantor Redaksi Berita Kisah Nyata kami di Desa Gembongan. Bahkan Warga di Tiga Desa lain yang berlokasi di Utara Pabrik Gula Gempol Kerep yang juga terkena dampak Kotoran Debu Hitam atau Langes tersebut," kata Andi A.S.

Bahkan Andi A.S menambahkan, Warga hanya meminta agar Kotoran Debu Hitam itu atau Langes ada Penurunan Volumenya.

Sehingga Kotoran Debu Hitam tersebut tidak setebal sekarang ini. Apalagi bisa menyebabkan Sakit Mata, Batuk-batuk, bahkan Polusi Udara untuk Kesehatan tidak baik. Namun hingga sekarang Permohonan maupun Harapan tersebut belum terpenuhi sampai sekarang.

Bahkan Kotoran Debu Hitam itu atau Langes tersebut dapat mengacam terhadap Kesehatan, terutama tentang Pernafasan yang berdampak terhadap Batuk dan Sesak Nafas.

"Untuk itu, kami memohon kepada pihak Pabrik Gula Gempol Kerep agar segera Mengurangi Volume Debu Hitam atau Langes tersebut, yang menjadi adanya penyebab Keresahan maupun Keluhan Warga Masyarakat itu sepenuhnya tidak timbul lagi oleh Pabrik Gula," tukas Andi A.S. 


(Staind/Bertus).